(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir naik moderat pada hari Selasa setelah peningkatan permintaan dari Tiongkok setelah PBOC menambah cadangan emasnya untuk bulan kedua.
Harga emas spot ditutup naik pada 0,48% pada $2.648,55 per troy ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Februari ditutup naik 0,68% pada $2.665,4.
PBOC meningkatkan kepemilikan emasnya menjadi 73,29 juta troy ons pada bulan Desember dari 72,96 juta troy ons pada bulan November.
Emas memperoleh dukungan pada hari Selasa dari lanjutan sejak hari Senin setelah para pembantu Presiden terpilih Trump sedang mempertimbangkan rencana tarif hanya untuk impor penting, yang dapat menekan inflasi.
Logam mulia juga mendapat dukungan sebagai aset safe haven dari risiko geopolitik setelah runtuhnya pemerintahan Suriah baru-baru ini dan meningkatnya konflik Ukraina-Rusia.
Namun emas turun dari level terbaiknya pada hari Selasa setelah berita ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan mendorong dolar menguat dan mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed lebih lanjut. Selain itu, imbal hasil obligasi global yang lebih tinggi pada hari Selasa berdampak negatif pada logam mulia.
Malam ini akan dirilis data tenaga kerja ADP Employment Change Desember dan jobless claim minggu lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS. Jika malam nanti data ADP Employment Change terealisir turun dan data jobless claim terealisir naik, dan menekan dolar AS, maka akan menguatkan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.646-$2.627. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.681-$2.698.