(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berakhir naik pada hari Selasa terdukung berita positif ekonomi AS yang mendukung permintaan energi dan penurunan ekspor minyak mentah Rusia membuat pasokan global ketat dan menguntungkan harga minyak.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 69 sen, atau 0,94%, ditutup pada $74,25.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 75 sen, atau 0,98%, ditutup pada $77,05 per barel,
Namun Dolar AS yang lebih kuat pada hari Selasa membatasi kenaikan minyak mentah.
Berita ekonomi AS hari Selasa lebih baik dari perkiraan dan menguntungkan permintaan energi dan harga minyak mentah. Lowongan pekerjaan JOLTS bulan November secara tak terduga naik +259.000 ke level tertinggi 6 bulan sebesar 8,098 juta, lebih kuat dari perkiraan penurunan menjadi 7,740 juta. Selain itu, indeks jasa ISM bulan Desember naik +2,0 menjadi 54,1, lebih kuat dari perkiraan 53,5.
Penurunan ekspor minyak mentah Rusia mendukung minyak mentah. Data pelacakan kapal mingguan dari Bloomberg menunjukkan ekspor minyak mentah Rusia turun -190.000 barel per hari menjadi 2,88 juta barel per hari dalam seminggu hingga 5 Januari.
Dinihari tadi telah dirilis data pasokan minyak mentah mingguan oleh API yang terealisir menurun.
Malam nanti akan dirilis data pasokan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya harga minyak akan bergerak naik seiring penguatan data ekonomi AS dan pengetatan pasokan Rusia, serta penurunan pasokan minyak mentah mingguan oleh API. Demikian juga jika malam nanti pasokan minyak mentah mingguan AS yang dirilis EIA terealisir turun, akan menguatkan harga minyak. Harga minyak mentah berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $74,82-$75,38. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $73,40-$72,54.