Rekomendasi Harga Emas 13 Januari 2025 : Mewaspadai Penguatan Dolar AS

63

(Vibiznews – Commodity ) Harga emas berakhir naik pada hari Jumat naik dengan meningkatnya permintaan safe haven di tengah rencana kebijakan tarif Presiden terpilih Trump dapat memicu perang dagang global.

Harga emas spot berakhir naik 0,71% pada $2.689,38 per ons.

Harga emas berjangka AS kontyrak Februari berakhir naik 0,9% pada $2.715.0

Logam mulia ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, setelah Presiden terpilih AS Trump sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional untuk mendorong rencana tarifnya.

Logam mulia menambah keuntungannya pada hari Jumat setelah indikator ekspektasi inflasi AS bulan Januari dari Universitas Michigan secara tak terduga meningkat, meningkatkan permintaan logam mulia sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Selain itu, kemerosotan saham pada hari Jumat telah meningkatkan permintaan safe haven untuk logam mulia.
Terakhir, logam mulia terus mendapat dukungan sebagai aset safe haven dari risiko geopolitik setelah runtuhnya pemerintahan Suriah baru-baru ini dan meningkatnya konflik Ukraina-Rusia.

Logam mulia menguat pada hari Jumat meskipun indeks dolar menguat ke level tertinggi dalam 2 tahun.

Selain itu, laporan penggajian AS bulan Desember yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed tambahan, faktor yang melemahkan logam mulia.

Malam nanti akan dirilis data Consumer Inflation Expectations Desember AS yang diperkirakan meningkat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak lemah jika dolar AS terus menguat. Demikian juga jika malam nanti data Consumer Inflation Expectations Desember AS terealisir meningkat dan menguatkan dolar AS, akan dapat menekan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.690-$2.664. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.738-$2.760.