(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Selasa (14/01/2025) alami koreksi setelah 2 hari berturut bergerak lebih tinggi.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Februari 2025 bergerak negatif dan berakhir turun 1,07% menjadi sekitar MYR4.606 per ton.
Harga CPO turun dari tertinggi 2 pekan karena kehati-hatian investor menjelang data impor Desember dari India, pembeli utama dunia, yang akan dirilis akhir minggu ini.
Pelaku pasar juga dengan waspada menunggu data ekonomi utama dari Tiongkok, termasuk PDB Q4, produksi industri, dan omzet ritel, yang diharapkan dalam beberapa hari mendatang.
Sementara itu, kekhawatiran tentang lemahnya permintaan pada Q1 2025 muncul, karena panen kedelai Brasil yang melimpah dan harga minyak nabati yang bersaing lebih rendah.
Di sisi ekspor, surveyor kargo melaporkan penurunan tajam dalam pengiriman minyak sawit Malaysia, turun 21,4%–26,8% dalam sepuluh hari pertama bulan Januari, yang semakin membebani sentimen.
Namun, tekanan penurunan dibatasi oleh data industri yang menunjukkan persediaan minyak sawit Malaysia turun untuk bulan ketiga menjadi 1,71 juta ton pada bulan Desember, sementara produksi menyusut 8,3% bulan ke bulan menjadi 1,49 juta ton.
Selain itu, USDA minggu lalu melaporkan produksi dan stok kedelai AS yang lebih rendah karena cuaca kering.