(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Senin turun karena meningkatnya persediaan gula di India dan Thailand
Harga gula Maret di ICE New York turun $0.32 (1.66%) menjadi $18.90. Harga gula putih di ICE London turun $7.10 (1.41%).
Harga gula di New York turun pada penutupan pasar hari Senin keharga terendah 4 bulan dan harga gula di London turun ke harga terendah 2 ¾ tahun.
Menguatnya indeks dolar AS pada hari Senin ke kurs tertinggi 2 tahun membuat harga gula turun. Selama tiga bulan berturut-turut tren harga gula menurun, karena persediaan meningkat.
Pada 21 Nopember lalu the International Sugar Organization (ISO) menurunkan perkiraan defisit gula global 2024/25 menjadi 2.51 MMT dibanding perkiraan Agustus sebesar 3.58 MMT.
ISO meningkatkan perkiraan surplus gula 2023/24 menjadi 1.31 MMT dari perkiraan Agustus 200,000 MMT.
Pengumuman India Food Secretary Chopra pada 19 Desember mengatakan India mengijinkan ekspor gula apabila persediaan gula surplus setelah kebutuhan dari ethanol domestic terpenuhi. Pemerintah India memperkirakan akan terjadi surplus 1 juta metrik ton pada musim ini.
Produksi gula di Thailand meningkat , Laporan Thailand Office of Cane & Sugar Board pada 29 Oktober memperkirakan produksi gula Thailand naik 18% dari tahun lalu menjadi 10.35 MMT. Produksi gula Thailand di musim 2023/24 sampai April sebesar 8.77 MMT.
The Indian Sugar and Bio Energi Manufacturers Association (ISM) melaporkan hari Kamis lalu produksi gula India dari 1 Oktober – 31 Desember turun 15.5% dari tahun lalu menjadi 9.54 MMT.
Produksi gula India yang turun membuat pemerintah akan membatasi ekspor dan sehingga persediaan gula global terbatas
Kekeringan dan panas pada tahun ini menyebabkan kebakaran di pekebunan gula di Brazil sehingga merusak pohon tebu dan merusak hasil panen gula di daerah penghasil gula di Sao Paulo.
Orplana group dari industri gula tebu di Brazil ada 2.000 kebakaran yang merusak 80,000 ha perkebunan tebu di Sao Paulo.
Green Pool Commodity Specialist mengatakan kerugian dari kebakaran sebesar 5 MMT gula.
Conab, Brazil menurunkan perkiraan produksi gula Brazil dari 21 Nopember turun menjadi 44 MMT dari perkiraan sebelumnya 46 MMT, karena hasil gula turun akibat cuaca panas dan kering.
Pada 27 Desember Unica melaporkan bahwa hasil kumulatif di daerah Pusat Selatan pada pertengahan Desember turun 5.1% dari tahun lalu menjadi 38.711 MMT. Unica mengatakan hanya 129 pabrik gula yang beroperasi pada pertengahan bulan Desember dibanding 185 pabrik pada tahun lalu di periode yang sama.
Laporan tahunan dari USDA pada 21 Nopember produksi gula global 2024/25 diperkirakan naik 1.5% dari tahun lalu sehingga mencapai rekor di 186.619 MMT.
Konsumsi gula global di 2024/25 naik 1.2% dari tahun lalu mencapai rekor di 179.63 MMT.
Sehingga persediaan akhir gula global di 2024/25 turun 6.1% menjadi 45.427 MMT.
Analisa tehnikal untuk gula
support pertama di $18.80 dan berikut ke $18.20
Resistant pertama di $20.00 dan berikut ke $ 21.40.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting