(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas internasional yang berakhir Selasa dinihari (14/1/2025) kembali rally dengan kekuatan yang cukup signifikan.
Harga minyak WTI dan Brent naik tajam hingga mencapai level tertinggi dalam 5 bulan di tengah potensi risiko pasokan setelah AS memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap ekspor minyak Rusia.
Pemerintahan Biden minggu lalu memberlakukan sanksi baru pada produsen minyak Rusia Gazprom Neft dan Surutneftegas, dan anak perusahaan mereka. Sanksi telah dijatuhkan pada lebih dari 180 kapal, dan beberapa pedagang minyak, perusahaan asuransi, dan pejabat energi.
Sebuah survei oleh Reuters mengatakan persediaan minyak mentah kemungkinan turun sekitar 3,5 miliar barel dalam seminggu hingga 10 Januari.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Desember naik 2,89% menjadi $78,82 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 1,52% menjadi $80,97 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung menguat, minyak WTI diperkirakan akan bergerak menuju kisaran resisten di $81.40 – $88.10 . Jika berbalik arah akan menuju kisaran support di $75.25 – $68.50 .