(Vibiznews – Economy & Bond) – Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 13 – 17 Januari 2025
Pada akhir hari Kamis, 16 Januari 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.355 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,17%.
3. DXY[1] melemah ke level 108,96.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke 4,613%.
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 17 Januari 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.280 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 7,13%.
Aliran Modal Asing (Minggu III Januari 2025)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 16 Januari 2025 sebesar 75,06 bps, turun dibanding dengan 10 Januari 2025 sebesar 79,88 bps.
2. Berdasarkan data transaksi 13 – 16 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp9,57 triliun. Terdiri dari beli neto Rp0,01 triliun di pasar saham, jual neto Rp4,17 triliun di pasar SBN. Dan jual neto Rp5,41 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 16 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp2,63 triliun di pasar saham. Jual neto Rp0,59 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp5,84 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.280. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.373, dan terakhir Jumat sore WIB terpantau di posisi Rp 16.360.
Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa naik tipis setelah terkoreksi perlahan 4 hari di sesi global sebelumnya. Dollar AS agak bertahan di tengah penguatan yen Jepang oleh ekspektasi kenaikan suku bunga BOJ minggu depan.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, Jumat sore WIB ini naik ke 109,10, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 108,96.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting