(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas AS hari Senin (27/1/2025) fluktuatif di tengah pelemahan dolar AS.
Harga minyak WTI dan Brent tertekan ke posisi terendah dalam 2 pekan lebih merespon perubahan kebijakan perdagangan dari pemerintahan Trump.
Trump awalnya mengancam tarif impor hingga 50% pada Kolombia atas penolakan migran dari AS, kemudian Gedung Putih khabarkan pemerintah Bogotá menyetujui persyaratan Presiden Trump.
Langkah ini mengikuti serangkaian tindakan perdagangan berdampak global yang menargetkan China, Kanada, Meksiko, dan UE, di samping seruan bagi OPEC untuk menurunkan harga minyak.
Trump berpendapat bahwa penurunan harga minyak dapat melemahkan pendapatan Rusia dan mengekang tindakannya di Ukraina.
Sementara itu, tanda-tanda perlambatan aktivitas ekonomi di Tiongkok, importir minyak terbesar dunia, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan. Data manufaktur di negara tersebut melambat pada bulan Januari setelah 3 bulan ekspansi.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Januari turun 0,51% menjadi $74,27 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,54% menjadi $78,07 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung melemah, minyak WTI diperkirakan akan bergerak bertemu kisaran support di $72.05 – $69.50 dan kisaran resisten di $77.40 – $81.10 .



