(Vibiznews – Commodity) – Harga gula naik pada penutupan pasar hari Senin, dipicu melemahnya indeks dolar AS ke terendah 5 minggu. Harga gula pada hari Senin naik untuk ke empat hari berturut-turut ke harga tertinggi 2 ½ minggu.
Harga gula di ICE New York masih naik 15 sen (0.79%) menjadi $19.17 . Harga gula putih di ICE London naik $8.8 (1.77%).
Indeks dolar AS melemah ke terendah lima minggu sehingga pemilik dana melakukan penutupan posisi jual untuk mengambil keuntungan.
Harga gula pada hari Selasa lalu turun melanjutkan penurunan selama 3 ½ bulan. Harga gula di New York ke harga terendah 5 ¼ bulan dan di London turun ke harga terendah 3 1/3 tahun. Persediaan meningkat hingga harga gula turun.
Pada hari Senin lalu pemerintah India hanya mengijinkan pabrik gula mengekspor 1 MMT gula untuk musim ini, menggantikan peraturan ekspor gula di tahun 2023. Pembatasan ekspor gula India berlaku sejak Oktober 2023 untuk menjaga persediaan gula domestic. India mengijinkan pabrik gula untuk mengekspor 6.1 MMT gula selama 2022/23 sampai 30 September setelah ekspor gula mencapai rekor 11.1 MMT pada periode sebelumnya.
Pada 21 Nopember lalu the International Sugar Organization (ISO) menurunkan perkiraan defisit gula global 2024/25 menjadi 2.51 MMT dibanding perkiraan Agustus sebesar 3.58 MMT.
ISO juga menaikkan perkiraan surplus gula global di 2023/24 menjadi 1.31 MMT dari perkiraan Agustus di 200,000 MT.
Produksi gula di Thailand meningkat , Laporan Thailand Office of Cane & Sugar Board pada 29 Oktober memperkirakan produksi gula Thailand naik 18% dari tahun lalu menjadi 10.35 MMT. Produksi gula Thailand di musim 2023/24 sampai April sebesar 8.77 MMT.
The Indian Sugar and Bio Energi Manufacturers Association (ISM) melaporkan pada 9 Januari produksi gula India 2024/205 dari 1 Oktober – 31 Desember turun 15.5% dari tahun lalu menjadi 9.54 MMT. ISM memperkirakan produksi India pada tahun 2024/25 turun 13.8% dari tahun lalu menjadi terendah 5 tahun sebesar 27.6 MMT.
Kekeringan dan panas pada tahun ini menyebabkan kebakaran di pekebunan gula di Brazil sehingga merusak pohon tebu dan merusak hasil panen gula di daerah penghasil gula di Sao Paulo.
Orplana group dari industri gula tebu di Brazil ada 2.000 kebakaran yang merusak 80,000 ha perkebunan tebu di Sao Paulo. Green Pool Commodity Specialist mengatakan kerugian dari kebakaran sebesar 5 MMT gula.
Conab, Brazil menurunkan perkiraan produksi gula Brazil dari 21 Nopember turun menjadi 44 MMT dari perkiraan sebelumnya 46 MMT, karena hasil gula turun akibat cuaca panas dan kering.
Pada hari Rabu Unica melaporkan bahwa hasil kumulatif di daerah Pusat Selatan sampai Desember turun 5.4% dari tahun lalu menjadi 39.78 MMT.
Laporan tahunan dari USDA pada 21 Nopember produksi gula global 2024/25 diperkirakan naik 1.5% dari tahun lalu sehingga mencapai rekor di 186.619 MMT.
Konsumsi gula global di 2024/25 naik 1.2% dari tahun lalu mencapai rekor di 179.63 MMT.
Sehingga persediaan akhir gula global di 2024/25 turun 6.1% menjadi 45.427 MMT.
Analisa tehnikal untuk gula
support pertama di $17.90 dan berikut ke $17.30
Resistant pertama di $19.00 dan berikut ke $ 20.00.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting