Inflasi Year on Year (y-on-y) Januari 2025 sebesar 0,76%

370
Inflasi Year on Year (y-on-y) Januari 2025 sebesar 0,76%

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Badan Pusat Statistik mencatat inflasi IHK Januari 2025 sebesar 0,76% (y-on-y) dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 105,99.
Sedangkan inflasi bulan ke bulan (m-to.-m) Januari 2025 terhadap Desember 2024 -0,76%.

Terjadi deflasi di Januari 2025, berbeda dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun 2024 yang mengalami inflasi.

Tingkat inflasi Januari 2025 menurut komponen (m-to-m). Komponen inti dan bergejolak (volatile food) mengalami inflasi sedangkan harga diatur pemerintah (administered prices) mengalami deflasi.

Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,30% dengan andil inflasi sebesar 0.20%.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen inti adalah minyak goreng, emas perhiasan, biaya sewa rumah, kopi bubuk, mobil & sepeda motor.

Komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 7,38% dengan andil inflasi sebesar 1,44%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen harga diatur Pemerintah adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta-api.

Komponen bergejolak (volatile food) mengalami inflasi 2,95% dengan andil inflasi sebesar 0,48%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen bergejolak adalah cabe merah, cabae rawit, dan daging ayam ras.

Komoditas tarif listrik menjadi penyumbang utama deflasi Januari 2025 dengan tingkat deflasi sebesar 32,03% dan andil deflasi 1,47%.
Deflasi terjadi karena adanya diskon 50% bagi pelanggan daya listrik sampai 2200 Volt Amper (VA) Januari 2025.

Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 4,55 persen dengan IHK sebesar 112,06. Dan terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 105,90.

Sementara deflasi provinsi y-on-y terdalam terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 1,52 persen dengan IHK sebesar 104,85. Dan terendah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 106,11.

Sedangkan inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 4,55 persen dengan IHK sebesar 112,06.
Dan terendah terjadi di Kota Pontianak sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 105,12.

Deflasi kabupaten/kota y-on-y terdalam terjadi di Kabupaten Gorontalo sebesar 1,71 persen dengan IHK sebesar 105,87. Dan terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,69.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,69 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,24 persen.

Lalu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,14 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,84 persen. Kelompok transportasi sebesar 0,76 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,11 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,05 persen.

Selanjutnya, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,47 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,27 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 8,75 persen. Dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen.

Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Januari 2025 sebesar 0,76 persen dan tingkat deflasi year to date (y-to-d) Januari 2025 sebesar 0,76 persen.

Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Januari 2025 sebesar 2,36 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,30 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,30 persen.

Pemerintah dan Bank Indonesia sepakat untuk memperkuat sinergi dan koordinasi guna mengendalikan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK). Agar tetap dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting