(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir mixed pada akhir pekan hari Jumat setelah Gedung Putih mengatakan Presiden Trump akan melanjutkan tarif 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko dan tarif 10% untuk barang-barang Tiongkok pada hari Sabtu.
Harga emas spot berakhir naik 0,22% pada $2.799,74 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak bula April berakhir turun 0,36% pada $2.835.
Pengenaan tarif Presiden Trump terrhadap Kanada, Meksiko dan Tiongkok meningkatkan permintaan safe haven, sehingga memberikan dukungan bagi harga emas.
Namun kenaikan dolar AS sehubungan pengenaan tarif Trump menguatkan dolar AS, sehingga menekan emas berjangka AS.
Selain itu, komentar hawkish pada hari Jumat dari Gubernur Fed Bowman dan Presiden Fed Chicago Goolsbee membebani logam mulia ketika mereka mengatakan mereka lebih suka melihat inflasi yang lebih rendah sebelum pelonggaran kebijakan Fed tambahan.
Malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing PMI yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan dapat bergerak lemah tertekan penguatan dolar AS. Juga jika malam nanti data ISM Manufacturing PMI Januari terealisir naik dan menguatkan dolar AS, akan menekan harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.820-$2.804. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.857-$2.878.



