(Vibiznews – Commodity) – Penurunan harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia tidak berlanjut pada perdagangan hari Rabu (5/2/2025) merespon aturan budidaya sawit di Indonesia.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Februari 2025 bergerak positif dan berakhir menguat 0,56% menjadi sekitar MYR4.332 per ton.
Indonesia diberitakan mengatur izin budidaya yang lebih ketat untuk membantu petani kecil, langkah ini dapat mengurangi produksi dan memperketat pasokan.
Sementara itu, kekhawatiran atas tarif balasan Tiongkok atas produk energi AS, khususnya LNG, memicu taruhan permintaan yang lebih tinggi untuk alternatif biodiesel.
Penguatan harga dibatasi oleh penurunan harga minyak kedelai yang mendorong India beralih ke minyak alternatif. Akibatnya, impor minyak sawit India anjlok 46% pada bulan Januari dari bulan sebelumnya, level terendah dalam 14 tahun sebesar 272.000 ton.
Di Eropa, impor minyak sawit untuk musim 2024-25, yang dimulai pada bulan Juli 2024, turun menjadi 1,69 juta ton dari 2,14 juta ton tahun lalu.
Selain itu, para pelaku pasar hati-hati menjelang rilis data bulanan minggu depan dari Dewan Minyak Sawit Malaysia.