(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan sesi I Rabu (5/2/2025).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG pada pukul 09.01 WIB dibuka melemah 0,18% ke level 7.060,59. IHSG masih berada di level psikologis 7.000.
Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 906 miliar dengan volume transaksi mencapai 2,3 miliar lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 89.228 kali.
Berdasarkan pengamatan, ada 87 saham yang turun, 184 saham yang naik dan 221 saham yang stagnan atau tidak berubah.
Sebanyak tujuh indeks sektor yang melemah, yaitu sektor Kesehatan turun 0,51%, sektor barang konsumer primer 0,47%, sektor keuangan 0,31%. Lalu sektor transportasi 0,16%, sektor perindustrian 0,10%, sektor infrastruktur 0,10% an sektor barang konsumer non primer 0,07%.
Adapun sektor yang menguat adalah sektor barang baku 0,94%, sektor teknologi 0,77%,sektor energi 0,40% serta sektor properti dan real estate 0,29%.
Pergerakan IHSG pada hari ini cenderung dipengaruhi oleh rilis data PDB Indonesia pada kuartal IV-2024 dan full year 2024. Serta hasil dari China yang menerapkan tarif impor barang dari AS dalam upaya membalas perang tarif yang dikenakan oleh AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024 pada hari ini. Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024 menjadi data Produk Domestik Bruto (PDB) pertama era Presiden Prabowo Subianto.
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 4,95% yoy dan 1,50% qtq pada kuartal III-2024. Sementara itu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% (yoy) dan 0,45% (qtq) pada kuartal IV-2023.
Dengan menghitung pertumbuhan ekonomi kuartal I-III pada 2024 dan proyeksi kuartal IV-2024 maka pertumbuhan ekonomifull year2024 diperkirakan berada di angka 5,01%.
Jika benar, maka pertumbuhan ini tergolong lebih rendah dibandingkan pada 2023 yang sebesar 5,05%.
Proyeksi tersebut sejalan dengan forecast Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di rentang 4,7-5,5% dengan nilai tengah di angka 5,1%.
Sedangkan dari sisi pemerintah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 tetap terjaga di level 5%. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada konferensi pers APBN 2024, Senin (6/1/2025).
Dari global, hubungan dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia kian memanas setelah China resmi memberlakukan tarif balasan. Terhadap sejumlah impor dari Amerika Serikat (AS), sebagai respons terhadap tarif baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Langkah China ini terjadi hanya beberapa jam setelah tarif tambahan sebesar 10% yang dikenakan AS terhadap seluruh impor dari China. Yang mulai berlaku pada Selasa (4/2/2025), pukul 12:01 pagi waktu setempat.
Trump sebelumnya berulang kali memperingatkan bahwa Beijing tidak cukup serius dalam menghentikan aliran obat-obatan terlarang ke AS. Khususnya fentanyl, opioid mematikan yang telah memicu krisis kesehatan di Amerika.
Sebagai tanggapan, Kementerian Keuangan China mengumumkan tarif sebesar 15% untuk batu bara dan gas alam cair (LNG) asal AS. Serta tarif 10% terhadap minyak mentah, peralatan pertanian, dan beberapa jenis kendaraan.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting