IHSG Anjlok 2,1% Jumat (7/2) pagi Didorong Aksi Jual Asing

353
IHSG Ditutup Anjlok 1,83% Sore Ini, Saham Bank Jumbo Penyeretnya

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Dibuka melemah signifikan, melanjutkan aksi koreksi dalam yang juga terjadi pada perdagangan hari sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (7/2/2025) pagi pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 121,80 poin atau 1,78% ke 6.735,51.

Kemudian pada pukul 09:21 WIB, IHSG anjlok 2,1% ke posisi 6.730,93. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 6.700 pada sesi I hari ini, menjadi level terendah sejak 19 Juni 2024.

Berdasarkan pengamatan, ada sebanyak 144 saham naik, 129 saham turun dan 207 saham stagnan.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 3 triliun dengan volume transaksi mencapai 3,2 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 256.196 kali.

Hanya dua indeks sektoral yang selamat ke zona hijau. Sedangkan sembilan indeks sektoral lainnya masuk zona merah. Indeks sektoral yang naik adalah sektor teknologi dengan kenaikan 0,58% dan sektor kesehatan yang nak 0,23%.

Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor energi yang melorot 4,34%, sektor barang baku turun 2,80% dan sektor infrastruktur turun 2,13%.

Ambruknya IHSG masih didorong oleh tingginya aksi jual asing pada sejumlah emiten blue chip RI, termasuk emiten perbankan. Meski demikian, pelemahan terbesar IHSG hari ini paling utama karena ambruknya kinerja saham-saham milik konglomerat Prajogo Pangestu.

Tercatat, seluruh sektor perdagangan bursa bergerak di zona merah.
Saham milik konglomerat terkaya RI Prajogo Pangestu, Barito Renewables (BREN), terpantau ambruk 19,94% dan sudah menyentuh ARB di awal sesi I hari ini ke posisi Rp 7.025/unit.

Sementara dari sisi saham, tiga saham konglomerasi Prajogo Pangestu menjadi penekan terbesar di sesi I hari ini yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang mencapai 66,4 indeks poin, kemudian PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebesar 20,3 indeks poin, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) sebesar 11,6 indeks poin.

Selain BREN, ada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 9 indeks poin dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) sebesar 6,1 indeks poin.

IHSG kembali anjlok karena aksi jual asing yang begitu besar. Dan bahkan dalam beberapa hari terakhir terus tercatat jual bersih dari investor asing. Ini membuat tekanan yang tak terbendung dan berpotensi menyentuh level yang lebih rendah.

Dalam empat hari terakhir, tercatat total net foreign sell hampir Rp 3,3 triliun. Sedangkan pada perdagangan Kamis kemarin, asing terpantau net sell hingga mencapai Rp 2,34 triliun, dengan rincian sebesar Rp 2,38 triliun di pasar reguler dan net buy sebesar Rp 40 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Selain itu, pelaku pasar saat ini juga menunggu data dari Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis nanti malam khususnya perihal data ketenagakerjaannya.
Dari AS, laporan ketenagakerjaan Non-Farm Payrolls (NFP) Januari akan menjadi kunci bagi arah kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed)

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting