Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (7 Februari 2025); Rupiah Menguat

637

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 3 – 7 Februari 2025

Pada akhir hari Kamis, 6 Februari 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.325 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,88%.
3. DXY[1] melemah ke level 107,69.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke 4,434%.

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 7 Februari 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.320 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun naik di 6,92%.

Aliran Modal Asing (Minggu I Februari 2025)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 6 Februari 2025 sebesar 74,98 bps, turun dibanding dengan 31 Januari 2025 sebesar 75,32 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 3 – 6 Februari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp1,45 triliun. Terdiri dari jual neto sebesar Rp3,29 triliun di pasar saham, beli neto Rp9,14 triliun di pasar SBN. Dan jual neto Rp4,40 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 6 Februari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp2,85 triliun di pasar saham. Beli neto Rp10,73 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp10,44 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan . Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk Jumat ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka flat ke Rp 16.325. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.339, dan terakhir sorenya WIB terpantau di posisi Rp 16.270.

Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia turun perlahan setelah rebound terbatas. Dollar AS rentang sempit dengan para investor menantikan rilis tenaga kerja AS Non-Farm Payroll (NFP) pada malam ini.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini turun ke 107,66. Lebih rendah dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 107,70.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting