(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (10/2), terpantau merosot signifikan 111,923 poin (1,66%) ke level 6.630,653 setelah dibuka turun ke level 6.696,575.
IHSG bergerak bearish ke 20 bulan terendahnya, posisi sejak Juni 2023, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di tengah berlanjutnya tensi dagang global, serta merncermati Wall Street yang berakhir pekan dalam koreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,45% atau 74 poin ke level Rp 16.344, dengan dollar AS di pasar uang Asia naik setelah menanjak 2 hari di sesi global sebelumnya; rally bertahap oleh estimasi the Fed belum akan menurunkan suku bunganya sampai Juni serta rencana kebijakan tariff AS berikutnya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.270, serta terpantau dalam bias melemah mendekati seminggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 46,001 poin (0,68%) ke level 6.696,575. Sedangkan indeks LQ45 turun 5,130 poin (0,65%) ke level 779,750. Siang ini IHSG melemah 111,923 poin (1,66%) ke level 6.630,653. Sementara LQ45 terlihat turun 1,10% atau 8,600 poin ke level 776,280.
Tercatat saat ini sebanyak 200 saham naik, 401 saham turun dan 187 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed menguat di antaranya Nikkei yang naik 0,15%, dan Hang Seng yang menanjak 1,35%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak melemah tajam ke 20 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed di tengah berlanjutnya tensi dagang global.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan tetap di zona merah dan mengurangi loss-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.079 dan 7.175. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.587, dan bila tembus ke level 6.562.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group