(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia di bursa berjangka Malaysia usai libur melanjutkan kenaikan untuk 5 sesi berturut pada perdagangan hari Rabu (12/2/2025).
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan April 2025 bergerak positif dan berakhir menguat 0,78% menjadi sekitar MYR4.630 per ton, merupakan posisi tertinggi dalam 2 bulan.
Sentimen positif tetap didukung oleh data bulanan dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), yang menunjukkan bahwa pasokan turun menjadi 1,58 juta metrik ton pada akhir Januari, level terendah sejak Mei 2023, sementara produksi turun 16,8% menjadi 1,24 juta ton.
Harga CPO yang mencapai level tertinggi 2 bulan ini juga didorong oleh spekulasi meningkatnya permintaan di pembeli utama India setelah impor minyak sawit negara itu mencapai level terendah dalam 14 tahun pada bulan Januari.
Namun, kenaikan lebih lanjut dibatasi oleh penurunan 12,94% dari bulan sebelumnya pada ekspor Januari menjadi 1,17 juta ton, menurut data MPOB.
Sementara itu, ketidakpastian pasar meningkat setelah Presiden AS Trump mengumumkan tarif baru, yang memicu gelombang tindakan balasan.
Di Eropa, impor minyak sawit untuk musim 2024/25, yang dimulai pada bulan Juli, anjlok 21% secara tahunan hingga awal Februari, mencapai 1,73 juta ton.
