(Vibiznews – Commodity) – Kenaikan harga minyak sawit atau CPO acuan dunia di bursa berjangka Malaysia selama 5 sesi berturut terhenti pada perdagangan hari Kamis (13/2/2025) oleh aksi ambil untung investor.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan April 2025 bergerak negatif dan berakhir anjlok 1,45% menjadi sekitar MYR4.554 per ton, turun dari posisi tertinggi dalam 2 bulan.
Aksi ambil untung di perdagangan CPO dipicu oleh laporan impor pembeli utama-India bulan Januari anjlok ke titik terendah hampir 14 tahun karena penyuling beralih ke minyak kedelai yang lebih murah.
Tekanan juga bertambah dari laporan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) menunjukkan penurunan 12,94% mom dalam ekspor Januari.
Secara global, pasar komoditas, termasuk minyak sawit, menghadapi tekanan setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin memulai pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Namun penurunan harga lebih lanjut dibatasi oleh data MPOB lainnya yang menunjukkan pasokan turun menjadi 1,58 juta metrik ton pada akhir Januari, terendah sejak Mei 2023, sementara produksi turun 16,8% menjadi 1,24 juta ton.