(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir turun pada akhir pekan hari Jumat terpicu profit taking.
Harga emas spot ditutup turun 1,56% pada $2.882,96 per ons.
Harga emas berjangka AS ditutup turun 1,52% pada $2.900,7.
Pada hari Kamis, Trump mengarahkan tim ekonominya untuk merumuskan rencana tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak atas impor AS. Langkah yang berpotensi menimbulkan inflasi ini dapat mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven, lindung nilai tradisional terhadap kenaikan harga dan ketidakpastian geopolitik.
Data penjualan ritel AS turun paling banyak dalam hampir dua tahun pada bulan Januari, yang menunjukkan perlambatan tajam dalam pertumbuhan ekonomi di awal kuartal pertama.
Pasar memperkirakan Federal Reserve tidak akan memangkas suku bunga bulan Maret karena kekhawatiran atas inflasi yang tinggi. Penurunan klaim pengangguran juga menandakan ketahanan pasar tenaga kerja AS.
Malam nanti akan disampaikan pernyataan dari pejabat Fed Harker, Bowman dan Waller. Jika pernyataan pejabat Fed mendukung perlambatan pemangkasan suku bunga The Fed, akan dapat menekan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan dukungan prospek tarif Trump yang dapat meningkatkan permintaan safe haven. Juga menguatnya sentimen perlambatan pemangkasan suku bunga The Fed akan dapat menekan dolar AS dan menguatkan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $2.947-$2.992. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.872-$2.844.