(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS bergerak turun pada hari Kamis terbebani pelemahan imbal hasil Treasury AS dan kenaikan klaim pengangguran AS melebihi perkiraan.
Indeks dolar AS turun sebesar -0,40%.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS hari ini turun dan membebani dolar AS setelah komentar Mentri Keuangan AS.
Menteri Keuangan Bessent mengatakan setiap langkah oleh Departemen Keuangan untuk meningkatkan porsi Obligasi Pemerintah jangka panjang dalam penerbitan utang pemerintah adalah “masih jauh” karena rintangan saat ini seperti inflasi yang tinggi dan program pengetatan kuantitatif Fed.
Klaim pengangguran awal mingguan AS naik +5.000 menjadi 219.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi 215.000.
Tekanan bagi Dolar AS juga datang dari klaim pengangguran mingguan AS naik lebih dari yang diperkirakan dan indikator utama Januari turun lebih dari yang diharapkan, yang merupakan faktor dovish untuk kebijakan Fed.
Dolar mendapat dukungan hari ini dari ancaman tarif AS dan pelemahan saham, yang mendorong permintaan likuiditas untuk dolar.
Survei prospek bisnis AS Februari di Philadelphia Fed turun -26,2 menjadi 18,1, lebih kuat dari ekspektasi 14,3.
Indikator utama AS Januari turun -0,3% b/b, lebih lemah dari ekspektasi -0,1% b/b.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 2% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 18-19 Maret.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah terbebani penurunan imbal hasil Treasury AS dan kenaikan klaim pengangguran AS minggu lalu.