(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Kamis sore ini (20/2), terpantau melemah tipis 6,826 poin (0,10%) ke level 6.788,042 setelah dibuka naik ke level 6.822,771.
IHSG bergerak kembali terkoreksi di hari keduanya dengan lebih terbatas, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya melemah di antara estimasi investor bahwa kenaikan tariff AS akan membuat the Fed menunda pemangkasan suku bunganya, sembari mencermati Wall Street yang semalam berakhir dalam gain kembali.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat 0,03% atau 5 poin ke level Rp 16.325, dengan dollar AS di pasar uang Eropa terkoreksi terbatas setelah menguat perlahan 2 hari; dalam rentang terbatas di tengah pasar mencermati pembicaraan perdamaian Russia – Ukraine serta arah kebijakan tariff.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.330, serta terpantau rebound terbatas dari koreksi 2 hari sebelumnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 27,903 poin (0,41%) ke level 6.822,771. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,840 poin (0,49%) ke level 779,180. Siang ini IHSG melemah sempit 2,516 poin (0,04%) ke level 6.792,352. Sementara LQ45 terlihat turun 0,39% atau 3,040 poin ke level 779,980.
IHSG kemudian menurun tipis dan ditutup melemah 6,826 poin (0,10%) ke level 6.788,042, sedangkan LQ45 turun 2,230 poin (0,28%) ke level 780,790. Tercatat saat ini sebanyak 245 saham naik, 337 saham turun dan 207 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed menguat di antaranya Nikkei yang turun 1,24%, dan Hang Seng yang merosot 1,60%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi terbatas di hari keduanya, sementara bursa kawasan Asia sore ini melemah di antara estimasi the Fed menunda pemangkasan suku bunganya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan sekitar fase konsolidasi, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.033 dan 7.175. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.500, dan bila tembus ke level 6.484.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group