(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (20/2), terpantau melemah sempit 2,516 poin (0,04%) ke level 6.792,352 setelah dibuka naik ke level 6.822,771.
IHSG bergerak lanjutkan koreksi di hari keduanya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah di antara estimasi investor bahwa kenaikan tariff AS akan membuat the Fed menunda pemangkasan suku bunganya, sembari mencermati Wall Street yang semalam berakhir dalam gain kembali.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,03% atau 5 poin ke level Rp 16.335, dengan dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi terbatas setelah menguat perlahan 2 hari di sesi global sebelumnya; dalam rentang terbatas di tengah pasar mencermati pembicaraan perdamaian Russia – Ukraine serta arah kebijakan tariff.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.330, serta terpantau terkoreksi di hari ketiganya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 27,903 poin (0,41%) ke level 6.822,771. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,840 poin (0,49%) ke level 779,180. Siang ini IHSG melemah sempit 2,516 poin (0,04%) ke level 6.792,352. Sementara LQ45 terlihat turun 0,39% atau 3,040 poin ke level 779,980.
Tercatat saat ini sebanyak 225 saham naik, 317 saham turun dan 237 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed menguat di antaranya Nikkei yang turun 1,24%, dan Hang Seng yang merosot 1,33%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak lanjutkan koreksi di hari keduanya, sementara bursa kawasan Asia siang ini melemah di antara estimasi the Fed menunda pemangkasan suku bunganya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan dalam konsoliasi bias negative, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.033 dan 7.175. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.500, dan bila tembus ke level 6.484.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



