(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas AS yang berakhir Jumat dinihari (21/2/2025) naik cukup moderat, melanjutkan tren kenaikan sebelumnya meskipun laporan pasokan minyak AS meningkat.
Harga minyak WTI dan Brent bertahan di posisi tertinggi dalam sepekan lebih setelah EIA melaporkan persediaan minyak mentah di AS melonjak sebesar 4,6 juta barel pekan lalu, setelah melonjak 4,1 juta barel pada minggu sebelumnya.
Namun tekanan akibat laporan tersebut diredam oleh sentimen gangguan pasokan di Rusia, dan penurunan persediaan bensin dan bahan bakar sulingan.
EIA juga melaporkan persediaan bensin turun 0,2 juta barel minggu lalu dan 1% di bawah rata-rata 5 tahun untuk periode tahun ini. Persediaan bahan bakar sulingan seperti minyak pemanas dan solar, juga turun 2,1 juta barel dan sekitar 12% di bawah rata-rata 5 tahun.
Sebelumnya diberitakan Rusia menyerang beberapa fasilitas produksi gas di Ukraina pada hari Rabu setelah Ukraina menyerang aliran minyak Konsorsium Pipa Kaspia, rute utama untuk ekspor minyak mentah dari Kazakhstan yang berkurang sebesar 30% – 40%.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Maret naik 0,44% pada menjadi $72,57 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 0,58% menjadi $76,48 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung koreksi, minyak WTI diperkirakan akan bergerak bertemu kisaran support di $69.35 – $66.80 dan kisaran resisten di $74.10 – $78.10.