(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas AS yang berakhir Selasa dinihari (4/3/2025) anjlok tajam ke posisi terendah dalam hampir 3 bulan.
Harga minyak WTI dan Brent terbebani oleh kekhawatiran tentang kemungkinan kelebihan pasokan di pasar setelah laporan mengatakan OPEC dan sekutunya akan melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada bulan April.
OPEC+ akan secara bertahap memulai kembali sebagian produksi minyak mentah yang terhenti pada bulan April, menambah 138.000 barel per hari ke pasokan global, dan kemudian secara bertahap memulihkan total 2,2 juta barel per hari.
Harga minyak juga terpuruk oleh kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan prospek permintaan minyak karena tarif baru AS terhadap Kanada dan Meksiko yang akan mulai berlaku mulai hari Selasa.
Selain itu bea masuk tambahan sebesar 10% untuk barang-barang Tiongkok juga akan berlaku pada hari Selasa.
Kekhawatiran tentang ketegangan geopolitik juga membebani harga minyak.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Maret anjlok 2% pada menjadi $68,37 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent anjlok 1,63% menjadi $71,62 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung koreksi, minyak WTI diperkirakan akan bergerak bertemu kisaran support di $65.35 – $61.80 dan kisaran resisten di $70.10 – $74.10.



