(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (4/3), terpantau melemah signifikan 89,654 poin (1,38%) ke level 6.430,004 setelah dibuka turun ke level 6.480,505.
IHSG bergerak terkoreksi setelah rebound tajam, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah dipimpin Nikkei oleh efektifnya tariff AS atas Mexico dan Canada, mengikuti Wall Street yang semalam berakhir dalam koreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini menguat 0,19% atau 31 poin ke level Rp 16.444, dengan dollar AS di pasar uang Asia mendatar setelah tergerus di sesi global sebelumnya; bertahan setelah terkoreksi di tengah penguatan euro oleh rencana proposal perdamaian dari para pemimpin Eropa untuk penyelesaian perang Ukraine – Russia.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.475, serta terpantau menguat di hari keduanya meninggalkan oversold area.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 39,153 poin (0,60%) ke level 6.480,505. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,320 poin (0,59%) ke level 733,450. Siang ini IHSG melemah 89,654 poin (1,38%) ke level 6.430,004. Sementara LQ45 terlihat turun 0,97% atau 7,160 poin ke level 730,610.
Tercatat saat ini sebanyak 170 saham naik, 404 saham turun dan 206 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini melemah di antaranya Nikkei yang merosot 1,20%, dan Hang Seng yang menurun tipis 0,03%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi setelah rebound tajam, sementara bursa kawasan Asia siang ini bias melemah dipimpin Nikkei oleh efektifnya tariff AS atas Mexico dan Canada.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan dalam zona koreksi, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.773 dan 6.909. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.292, dan bila tembus ke level 6.085.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



