(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas AS yang berakhir Rabu dinihari (5/3/2025) semakin tertekan ke posisi terendah dalam 3 bulan.
Harga minyak WTI dan Brent merosot masuki pelemahan 3 hari berturut oleh kekhawatiran tentang kemungkinan kelebihan pasokan di pasar pasca keputusan OPEC dan sekutunya meningkatkan produksi minyak pada bulan April.
Selain itu dari sisi permintaan, kemungkinan penurunan permintaan minyak akibat tarif baru oleh AS terhadap Tiongkok, Kanada, dan Meksiko, dan juga tindakan balasan oleh 3 negara tersebut.
Harga minyak juga terpuruk oleh kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan prospek permintaan minyak karena tarif baru AS terhadap Kanada dan Meksiko yang akan mulai berlaku mulai hari Selasa.
Kanada mengumumkan tarif pembalasan 25% pada barang-barang Amerika senilai C$155 miliar, dimulai dengan tarif pada barang-barang senilai C$30 miliar segera dan tarif pada sisa C$125 miliar dalam waktu 21 hari.
Sementara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan pemerintahnya telah membuat rencana darurat untuk menanggapi tarif baru tersebut.
Tiongkok juga mengatakan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% hingga 15% pada beberapa barang pertanian, termasuk kacang kedelai, jagung, susu, dan daging sapi.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Maret turun 0,2% pada menjadi $68,26 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,8% menjadi $71,04 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak berikutnya diperkirakan masih akan melemah, minyak WTI akan bergerak bertemu kisaran support di $65.35 – $61.80 dan kisaran resisten di $70.10 – $74.10.



