Setelah Bearish, Pasar Rebound Kuat — Domestic Market Outlook, 10-14 March 2025

1252
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada seminggu berlalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan di minggu yang lewat ini rebound kuat, baik IHSG maupun rupiah.
  • Berbaliknya ke capital inflow deras di pasar keuangan sekitar Rp9 triliun.
  • Cadangan devisa Februari tetap tinggi namun menurun oleh pembayaran ULN dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah rilis keyakinan konsumen pada hari Selasa, serta data penjualan ritel pada Rabu nanti.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 10-14 March 2025.

===

Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau berakhir rebound tajam, dari oversold ke level 1,5 minggu tertingginya, dipicu baliknya capital inflow sebesar Rp9 triliun dan sentimen positif regional. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya bias menguat. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 5,83%, atau 365,403 poin, ke level 6.636,000. Untuk minggu berikutnya (10-14 Maret 2025), IHSG kemungkinan ditahan oleh profit taking dan berupaya lanjutkan rebound, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level level 6.773 dan 6.909. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.292, dan bila tembus ke level 6.085.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu berakhir bangkit dari tekanannya, ke level 1,5 minggu terkuatnya, di antara proyeksi arah perang dagang, serta capital inflow sebesar Rp9,5 triliun di pasar SBN. Rupiah secara mingguannya berakhir rebound 1,72% atau 285 poin ke level Rp 16.290 per USD. Sementara, dollar global bearish ke sekitar 4 bulan lebih terendahnya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan berupaya bangkit sejenak, atau kemungkinan rupiah akan sempat terkoreksi lalu berkonsolidasi, dalam range antara resistance di level Rp16.589 dan Rp Rp16.645, sementara support di level Rp16.269 dan Rp16.169.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun dari yield obligasi dan berakhir ke level 6,869% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berbaliknya ke aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terpantau berbalik dari koreksi 5 minggu.

===

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2025 tetap tinggi sebesar 154,5 miliar dolar AS, meski menurun dibandingkan posisi pada akhir Januari 2025 sebesar 156,1 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Berdasarkan data transaksi 3 – 6 Maret 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp8,99 triliun, terdiri dari beli neto Rp0,34 triliun di pasar saham, Rp9,53 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp0,88 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

===

 

Variasi pasar konsisten menampakkan dirinya belakangan ini. Sejumlah pasar agak fluktuatif dan volatile, sementara prospek ekonomi global masih dalam ketidakpastian. Gejolak pasar kalau kita perhatikan bisa berbentuk volatilitas yang tinggi pada satu periode, dapat juga berupa gelombang naik turun dalam irama yang diwarnai dengan ketidakpastian di periode waktu yang lainnya. Memang demikian situasi dan kondisi pasar.

Untuk ambil keuntungan terhadap pasarnya, nampaknya, kitalah yang harus menambahkan pengetahuan dan keahlian (skill) dalam berinvestasi. Bagaimanapun, tidak ada salahnya sama sekali seseorang untuk menambah pengetahuan dan skill. Itu suatu bentuk investasi tersendiri juga. Untuk itu, Anda dapat belajar bersama vibiznews.com. Terimakasih telah tetap bersama dengan kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting