Harga Kopi Turun, Karena Kekhawatiran Persediaan Kopi Meningkat

2196
kopi Arabika, kopi Robusta

(Vibiznews – Commodity ) – Harga kopi pada penutupan pasar hari Rabu turun karena kekhawatiran kenaikan pada persediaan kopi. 

Harga kopi Arabika  Mei di ICE New York turun $7 (1.78%) menjadi $386.75 . Harga kopi Robusta Mei di  ICE London turun $44 (0.79%). 

Harga kopi turun karena kekhawatiran kenaikan pada persediaan kopi, setelah laporan persediaan kopi Arabika dalam pengawasan ICE naik ke tertinggi 1 minggu 803,032 kantong. Sedangkan persediaan kopi Robusta di ICE naik ke jumlah tertinggi 1 bulan pada hari Jumat lalu menjadi 4,356 lot. 

Laporan dari Marex Solutions perkiraan bahwa kopi global surplus di 2025/26 naik menjadi 1.2 juta kantong dari 200,000 kantong di 2024/25. 

Harga kopi Robusta juga tertekan karena Vietnam’s General Statistics Office melaporkan pada hari Kamis bahwa ekspor kopi Februari naik 6.6% dari tahun lalu 169,000 MT. 

Laporan Somar Meteorologia pada hari Senin  curah hujan di Minas Gerais, daerah perkebunan kopi terbesar 1.1 mm pada seminggu  berakhir 8 Maret atau 2% dari rata-rata. Pada Senin minggu ini laporan ditunda karena ada  libur  Karnaval di Brazil. 

Harga kopi naik karena indeks dolar melemah ke terendah 4 ¾ bulan pada hari Selasa 

https://vibiznews.com/index.php/2025/03/13/rekomendasi-forex-dolar-as-13-maret-2025-menghadapi-pelemahan-inflasi-harapkan-penguatan-dari-kebijakan-tarif/

Harga kopi naik karena kekhawatiran persediaan berkurang. Pada 12 Februari Cecafe melaporkan bahwa ekspor kopi hijau Brazil turun 1.6% dari tahun lalu menjadi 3.98 juta kantong. 

Pada 28 Januari Conab memperkirakan hasil panen Brazil 2025/26 turun 4.4% dari tahun lalu mencapai jumlah terendah 3 tahun menjadi 51.81 juta kantong. 

Conab juga menurunkan perkiraan hasil kopi di tahun 2024 sebesar 1.1%  menjadi 54.2 juta kantong dari perkiraan September 54.8 juta kantong. 

Pengaruh kekeringan dari cuaca El Nino tahun lalu akan membuat kerusakan tanaman kopi di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Curah hujan yang dibawah rata-rata sejak April lalu merusak pohon kopi selama proses berbunga sehingga mengurangi buah kopi sehingga panen Brazil 2025/26 akan berkurang. 

Brazil menghadapi masalah cuaca kering sejak 1981, menurut pengamat kerusakan alam Cemaden. 

Colombia, negara penghasil kopi Arabika terbesar ke dua di dunia  juga mengalami pemulihan yang lambat dari kekeringan akibat cuaca  El Nino tahun lalu. 

Pada 4 Februari Conab melaporkan bahwa ekspor kopi Brazil di  2024 naik 28.8% dari  tahun lalu sehingga mencapai rekor 50.5 juta kantong. 

Pada 6 Februari Vietnam’s General Statistics Office melaporkan bahwa ekspor kopi Vietnam di bulan Januari turun 6.3% dari bulan lalu menjadi 134,000 MT. 

The International Coffee Organization (ICO) melaporkan pada 6 Februari  lalu  bahwa ekspor kopi global di bulan Desember turun 12.4% dari tahun lalu menjadi 10.73 juta kantong dan ekspor dari Oktober – Desember turun 0.8% dari tahun lalu menjadi 32.25 juta kantong . 

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika 

support pertama di $378 dan berikut ke $361 

resistant pertama di $402 kemudian ke $424 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting