(Vibiznews – Economy & Bonds) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 10 – 14 Maret 2025
Pada akhir hari Kamis, 13 Maret 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.420 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,93%.
3. DXY[1] melemah ke level 103,83.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke 4,268%.
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 14 Maret 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.350 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,87%.
Aliran Modal Asing (Minggu II Maret 2025)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 13 Maret 2025 sebesar 80,07 bps, naik dibanding dengan 7 Maret 2025 sebesar 76,11 bps.
2. Berdasarkan data transaksi 10 – 13 Maret 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp10,15 triliun. Terdiri dari jual neto Rp1,92 triliun di pasar saham, Rp5,25 triliun di pasar SBN. Dan Rp2,97 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 13 Maret 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp22,21 triliun di pasar saham. Lalu beli neto Rp18,35 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp6,55 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijaka. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.447. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.448, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.344.
Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa menanjak setelah naik 2 hari. Dollar AS rally bertahap ke seminggu tertingginya meskipun masih diincar koreksi oleh situasi perang dagang.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 103,98. Angka ini lebih tinggi dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 103,83.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting