Dari Rebound ke Koreksi, Menuju Rilis Suku Bunga — Domestic Market Outlook, 17-21 March 2025

854
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada seminggu berlalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan di minggu yang lewat ini berbalik terkoreksi setelah rebound kuat pekan sebelumnya.
  • Arus modal asing berbalik ke capital outflow sekitar Rp10 triliun.
  • Fitch mempertahankan Credit RatingRI pada BBB dengan outlook
  • Sentimen global saat ini masih sekitar dinamika kebijakan tariff AS kepada mitra dagangnya serta suku bunga the Fed minggu mendatang yang diperkirakan tetap.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah neraca perdagangan pada hari Senin, rilis BI Rate pada Rabu yang diperkirakan bertahan di 5,75%, serta uang beredar pada Kamis nanti.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 17-21 March 2025.

===

Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau berakhir dalam koreksi, ke sekitar 1,5 minggu terendahnya, di antaranya dipicu oleh data defisit APBN Februari sebesar Rp31 triliun, capital outflow minggu ini, dan sentimen negatif bursa global oleh gejolak perang dagang. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya mixed. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 1,81%, atau 120,369 poin, ke level 6.515,631. Untuk minggu berikutnya (17-21 Maret 2025), IHSG kemungkinan agak konsolidatif dengan bias koreksi, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level level 6.707 dan 6.909. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.292, dan bila tembus ke level 6.085.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu berakhir juga terkoreksi terbatas dari 1,5 minggu terkuatnya, di antara capital outflow sebesar Rp5,3 triliun di pasar SBN. Rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,33% atau 54 poin ke level Rp 16.344 per USD. Sementara, dollar global dalam konsolidasi setelah bearish ke 4,5 bulan terendahnya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan agak menurun, atau kemungkinan rupiah dalam bias menguat melanjutkan rebound akhir pekan, dalam range antara resistance di level Rp16.589 dan Rp Rp16.645, sementara support di level Rp16.269 dan Rp16.169.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau turun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik dari yield obligasi dan berakhir ke level 6,963% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berbaliknya ke aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terpantau menguat tipis di pekan keduanya.

===

Penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh pada Februari 2025. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2025 yang diprakirakan mencapai 213,2, atau secara bulanan tumbuh sebesar 0,8% (mtm).

Kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor menjelang Idulfitri.

Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (satu tingkat di atas level terendah investment grade) dengan outlook stabil pada 11 Maret 2025. 

Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah.

Berdasarkan data transaksi 10 – 13 Maret 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp10,15 triliun, terdiri dari jual neto Rp1,92 triliun di pasar saham, Rp5,25 triliun di pasar SBN, dan Rp2,97 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

===

 

Bagaimana hasil trading investasi Anda? Ada yang bagus, dan ada yang buruk, mungkin. Memang tidak mudah bermain di pasar investasi ini. Faktanya, sejujurnya, jauh lebih banyak kelompok orang yang mengalami loss ketimbang profit secara konsisten. Mereka yang menang umumnya adalah para professional trader dan investor yang menekuni dan mempelajari pasar dan metodologi untuk memenangkannya begitu rupa. Bagaimanapun, tidak ada short cut untuk menjadi high gainers.

Vibiznews dalam hal ini dapat membantu Anda mempercepat proses belajar dan mendampingi saat membutuhkan informasi pasar terkini secara akurat. Untuk diingat, kami ada untuk sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting