(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas AS yang berakhir Kamis dinihari (20/3/2025) ditutup lebih tinggi sekalipun EIA laporkan peningkatan pasokan minyak AS.
Harga minyak WTI dan Brent alami kenaikan di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut tentang pertumbuhan karena dampak tarif AS pada beberapa mitra dagang utamanya dan ancaman pungutan yang lebih banyak.
EIA laporkan pasokan AS meningkat lebih dari yang diharapkan minggu lalu, naik sebesar 1,7 juta barel, setelah naik sebesar 1,4 juta barel sebelumnya. Persediaan bensin juga turun 0,5 juta barel minggu lalu tetapi 2% di atas rata-rata 5 tahun untuk periode tahun ini.
Kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan pengumuman Rusia tentang penghentian serangan selama 30 hari terhadap target energi Ukraina juga membebani harga minyak.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan penghentian sementara serangan selama 30 hari terhadap lokasi energi Ukraina tetapi menegaskan perdamaian bergantung pada penghentian total bantuan militer dan intelijen Barat.
Lembaga pemeringkat global Fitch telah menurunkan perkiraan pertumbuhan globalnya dan memperingatkan bahwa tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump akan mendorong inflasi dan menunda pemotongan suku bunga Fed.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Maret menguat 0,39% pada menjadi $67,16 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent menguat 0,31% menjadi $70,78 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak berikutnya diperkirakan menguat, minyak WTI akan bergerak bertemu kisaran support di $64.88 – $61.80 dan kisaran resisten di $69.80 – $72.10.