(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas AS yang berakhir Jumat dinihari (21/3/2025) naik lebih tinggi setelah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.
Harga minyak WTI dan Brent yang melompat ke posisi tertinggi dalam 2 pekan juga dipengaruhi data turunnya pasokan bensin AS yang dilaporkan oleh EIA sebelumnya.
AS mengeluarkan sanksi baru terhadap Iran, yang menargetkan entitas termasuk kilang independen Tiongkok, dan kapal yang memasok minyak mentah ke pabrik pemrosesan tersebut.
Sebagai informasi, kilang Teapot adalah kilang swasta Tiongkok yang merupakan pembeli utama minyak Iran.
EIA laporkan pasokan minyak mentah AS meningkat lebih dari yang diharapkan, namun persediaan bensin turun 0,5 juta barel minggu lalu.
Lihat: Harga Minyak WTI dan Brent Tetap Lebih Tinggi Meski Data Pasokan AS Meningkat
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Maret melonjak 1,73% pada menjadi $68,07 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent menguat 1,7% menjadi $72 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak berikutnya diperkirakan menguat, minyak WTI akan bergerak bertemu kisaran support di $65.88 – $61.80 dan kisaran resisten di $71.70 – $75.10.