(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia di bursa berjangka Malaysia turun untuk sesi ketiga dengan anjlok ke terendah dalam 7 pekan pada perdagangan hari Selasa (25/3/2025).
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan April 2025 bergerak negatif dengan anjlok 0,52% menjadi sekitar MYR4.565 per ton.
Perdagangan kontrak berjangka tampak lesu di bursa menjelang hari raya Idul Fitri minggu depan dan juga diredam oleh data dari Amspec Agri yang menunjukkan penurunan 8,47% dalam ekspor minyak sawit Malaysia selama 25 hari pertama bulan Maret, dari periode yang sama di bulan Februari.
Sementara itu, impor minyak sawit UE anjlok 21% antara Juli 2024 dan awal Maret 2025, menjadi total 1,9 juta ton, turun dari 2,4 juta ton tahun sebelumnya.
Di India, pangsa minyak sawit dari total impor minyak nabati turun menjadi 43% dalam empat bulan pertama tahun pemasaran, dari 66% tahun sebelumnya, karena harga yang lebih tinggi memacu permintaan untuk alternatif.
Meredanya kekhawatiran atas tarif AS membatasi penurunan lebih lanjut, karena Presiden Trump membuka kemungkinan pengecualian untuk beberapa negara.
Permintaan yang lebih lemah dari pembeli utama sebagian diimbangi oleh meningkatnya minat dari pasar berkembang di Afrika Sub-Sahara, menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia.