(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia di bursa berjangka Malaysia melonjak ke tertinggi 2 pekan lebih pada perdagangan hari Kamis (27/3/2025), naik untuk sesi kedua berturut.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan April 2025 bergerak positif dan naik 2,42% menjadi sekitar MYR4.704 per ton.
Kenaikan harga setelah China dilaporkan membeli lebih banyak minyak sawit di tengah sengketa perdagangan dengan Kanada.
Harga terus terangkat dari level terendah hampir 2 bulan di tengah ketidakpastian cuaca yang masih ada. Prakiraan menunjukkan transisi dari La Niña ke fase El Niño netral antara Maret dan Mei dapat memengaruhi produksi.
Di sisi permintaan, pesanan yang lebih tinggi dari Mesir, Kenya, dan Nigeria diperkirakan akan terjadi.
Namun harga CPO telah turun sekitar 2% minggu ini, penurunan mingguan ketiga berturut-turut, karena ekspor yang lemah dimana data surveyor kargo menunjukkan pengiriman minyak sawit untuk 1-25 Maret kemungkinan turun 8,1%-8,5% dari Februari.
Sementara itu, aktivitas perdagangan mungkin melambat minggu depan karena libur Idul Fitri, yang berpotensi memengaruhi permintaan jangka pendek.
Di Indonesia, pemerintah berencana untuk memperkenalkan 1 juta kumbang di perkebunan untuk meningkatkan penyerbukan dan hasil panen. Meskipun hal ini dapat mendukung pasokan jangka panjang, dampaknya akan memakan waktu, sehingga ekspor dan risiko cuaca menjadi pendorong utama jangka pendek.
