(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia WTI di pasar komoditas AS yang berakhir Kamis dinihari (26/3/2025) melonjak ke tertinggi dalam 4 pekan lebih.
Harga minyak WTI dan Brent menguat didorong oleh kekhawatiran atas pengetatan pasokan global.
Amerika Serikat mengancam tarif 25% pada negara-negara yang membeli minyak mentah Venezuela, mengganggu arus perdagangan, khususnya ke Tiongkok, pembeli terbesar Venezuela.
Hal ini menyusul sanksi AS baru-baru ini yang menargetkan penjualan minyak Iran, meskipun Arab Saudi dapat meningkatkan produksi untuk mengimbangi hilangnya ekspor Iran.
Selain itu, persediaan minyak mentah AS dilaporkan turun 3,34 juta barel minggu lalu, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan penurunan, menandakan permintaan yang kuat.
Di sisi lain, AS mencapai kesepakatan dengan Ukraina dan Rusia untuk meredakan serangan terhadap infrastruktur energi, dan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi karena ketegangan perdagangan terus berlanjut.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Maret naik 0,94% pada menjadi $69,65 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent menguat 1,05% menjadi $73,09 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak berikutnya diperkirakan menguat, minyak WTI akan bergerak bertemu kisaran support di $65.58 – $61.80 dan kisaran resisten di $73.80 – $77.10.