(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir turun pada hari Selasa terbebani rebound dolar AS.
Harga emas spot ditutup turun 0,3% pada $3.114,71 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Juni ditutup turun 0,14% pada $3.146,0.
Emas pada hari Selasa menyerah pada kenaikan awal dan ditutup lebih rendah terbebani rebound dolar AS.
Logam mulia pada hari Selasa awalnya bergerak naik, dengan emas berjangka Juni mencatat kontrak tertinggi dan emas berjangka terdekat (J25) mencatat rekor tertinggi $3.149,50 per ons.
Juga risiko geopolitik di Timur Tengah mendorong permintaan logam mulia sebagai aset safe haven karena Israel terus melancarkan serangan udara di Gaza, mengakhiri gencatan senjata dua bulan dengan Hamas, dan karena AS terus melancarkan serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman.
Selain itu, imbal hasil obligasi global yang lebih rendah saat ini menjadi pendorong bagi logam mulia.
Pasar terus mendorong permintaan logam mulia sebagai aset safe haven menjelang penerapan tarif timbal balik baru pada hari Rabu 2 April 2025.
Malam nanti juga akan dirilis data ADP Employment Change AS bulan Maret yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan peningkatan permintaan safe haven terpicu rencana pengenaan tarif baru AS yang akan diumumkan hari Rabu, 2 April 2025. Namun juga akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika terus menguat terdukung sentimen tarif dan penguatan data ADP, akan dapat menekan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $3.172-$3.198. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $3.125-$3.104.