Tarif Balasan Tiongkok Menambah Tekanan Saham Wall Street Akhir Pekan

543
wall street

(Vibiznews – Index) – Pelemahan harga saham Wall Street masih terus berlanjut pada perdagangan bursa saham Amerika Serikat yang berakhir Sabtu dinihari (5/4/2025).

Sentimen pelemahan sebelumnya yang membuat bursa Wall Street alami kerugian harian terbesar sejak 2020, diperburuk oleh pengumuman tarif balasan dari Tiongkok atas barang-barang AS.

Indeks S&P 500 anjlok 6% menjadi 5.074,08, Nasdaq turun 5,8% menjadi 15.587,79 dan Dow jatuh  5,5% menjadi 38.314,86.

Nasdaq yang sarat saham teknologi sekarang turun lebih dari 20% dari rekor tertingginya pada bulan Desember.

Investor khawatirkan dimulainya perang dagang global setelah Tiongkok mengumumkan tarif  sebesar 34% akan dikenakan pada semua barang impor yang berasal dari AS mulai tanggal 10 April.

Tarif baru tersebut sesuai dengan  tarif timbal balik yang ditetapkan Trump untuk dikenakan pada Tiongkok, meskipun negara tersebut akan menghadapi tarif efektif sebesar 54% karena pungutan baru tersebut digabungkan dengan bea-bea yang sudah ada.

Kanada dan Uni Eropa juga konon tengah mempersiapkan tindakan balasan, yang menimbulkan kekhawatiran tentang perang dagang yang dapat memicu inflasi dan merusak ekonomi global.

Dalam suatu forum jurnalis bisnis, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan  kenaikan tarif akan jauh lebih besar dari yang diharapkan dan hal yang sama kemungkinan akan terjadi pada dampak ekonomi.

Namun terkait kebijakan selanjutnya,  Powell mengindikasikan  akan menunggu kejelasan yang lebih besar sebelum mempertimbangkan penyesuaian suku bunga.

Sementara itu, pera investor mengabaikan laporan NFP bulan Maret  yang menunjukkan lapangan kerja di AS melonjak jauh lebih banyak dari yang diharapkan pada bulan Maret.

Lihat: Lapangan Kerja di Amerika Serikat Melonjak dari Perkiraan, Data NFP Bulan Maret Tertinggi dalam 3 Bulan

Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham energi imbas anjloknya harga minyak mentah ke level terendah dalam lebih dari 3 tahun hingga menekan  Philadelphia Oil Service Index dan NYSE Arca Oil Index turun masing-masing sebesar 11,2% dan 8,7%.

Saham emas juga bergerak turun tajam di tengah penurunan tajam harga logam mulia, dengan NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok 9,5%.

Pelemahan signifikan juga terlihat di antara saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index anjlok 7,6%.