(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia WTI di pasar komoditas AS yang berakhir Rabu dinihari (4/4/2025) anjlok ke posisi terendah dalam 4 tahun setelah sempat melonjak awal sesi.
Harga minyak WTI anjlok ke posisi terendah sejak April 2021 setelah pemerintahan Trump mengonfirmasi tarif untuk Tiongkok akan naik menjadi 104% mulai hari Rabu, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan resesi global.
Merespon akan eskalasi tarif tersebut, Tiongkok menyatakan sikap berjanji untuk berjuang sampai akhir.
Lonjakan harga awal sesi dipicu oleh optimisme negosiasi tarif baru Presiden Trump dimana ada sekitar 70 negara telah mendekati Gedung Putih untuk negoisasi, dengan Jepang mendapat status prioritas
Tekanan harga lebih lanjut juga datang dari rencana peningkatan produksi OPEC+ untuk bulan Mei, pemotongan harga Arab Saudi, dan meningkatnya ketegangan geopolitik, termasuk komentar Trump tentang pembicaraan langsung dengan Iran.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Mei anjlok 1,9% pada menjadi $59,58 per barel, penurunan terbesar sejak Juli 2022.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent anjlok 2,17% menjadi $62,82 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak berikutnya diperkirakan melemah, minyak WTI akan bergerak bertemu kisaran support di $58.60 – $54.80 dan kisaran resisten di $62.80 – $66.10.



