(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (9/4), terpantau melemah 19,714 poin (0,33%) ke level 5.976,428 setelah dibuka naik ke level 6.028,232.
IHSG bergerak di dua zona fluktuatif di sekitar 4 tahun terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah di tengah mulai berlakunya tariff AS, dipengaruhi sentimen negatif Wall Street yang semalam berakhir lanjut tertekan di hari keempatnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) Rabu ini kembali melemah 0,50% atau 85 poin ke level Rp 16.944, dengan dollar AS di pasar uang Asia beranjak turun setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; dekat dengan 6 bulan terendahnya di antara memanasnya perang dagang serta menguatnya mata uang safe haven yen dan Swiss franc.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.859, serta terpantau tergerus mencapai level rekor terendahnya sepanjang sejarah melebihi Krismon pada Juni 1998.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 32,090 poin (0,54%) ke level 6.028,232. Sedangkan indeks LQ45 turun 32,260 poin (4,39%) ke level 702,250. Siang ini IHSG melemah 19,714 poin (0,33%) ke level 5.976,428. Sementara LQ45 terlihat turun 4,39% atau 32,260 poin ke level 702,250.
Tercatat saat ini sebanyak 283 saham naik, 317 saham turun dan 184 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed di antaranya Nikkei yang merosot 3,93%, dan Hang Seng yang turun 0,66%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak fluktuatif di sekitar 4 tahun terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya melemah di tengah mulai berlakunya tariff AS.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan cenderung konsolidasi sementara, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.265 dan 6.510. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.888, dan bila tembus ke level 5.742.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



