(Vibiznews – Commodity) Harga emas ditutup mixed naik pada hari Selasa terbantu pelemahan dolar AS.
Harga emas spot ditutup turun tipis 0,02% pada $2.982,40 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak bulan Juni ditutup naik 0,56% pada $2.990,2.
Logam mulia membukukan kenaikan terbantu dolar AS yang lebih lemah Selasa menjadi bullish untuk logam.
Demikian juga meningkatnya perang dagang telah meningkatkan permintaan logam mulia sebagai aset safe haven setelah Presiden Trump mengatakan akan menaikkan tarif terhadap Tiongkok sebesar 50% jika Tiongkok tidak menghapus tarif 34% terhadap barang-barang AS pada hari Rabu, yang ditanggapi Tiongkok dengan mengatakan bahwa Tiongkok siap untuk “berjuang sampai akhir.”
Selain itu, komentar dovish dari anggota Dewan Gubernur ECB Simkus mendukung logam mulia ketika ia berkata, “Saya masih berpikir ECB harus memangkas suku bunga minggu depan.”
Namun Imbal hasil obligasi global yang lebih tinggi pada hari Selasa berdampak negatif terhadap logam mulia.
Juga komentar hawkish dari Presiden Fed San Francisco Daly berdampak bearish terhadap logam mulia ketika ia mengatakan Fed perlu waktu sebelum melakukan penyesuaian terhadap suku bunga.
Malam nanti akan ada pernyataan pejabat Fed Barkin dan risalah pertemuan The Fed.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan bergerak naik jika dolar AS terus melemah. Juga kekhawatiran perang dagangmemicu peningkatan permintaan safe haven, dapat mendukung harga emas. Namun jika malam nanti pernyataan pejabat The Fed dan risalah pertemuan Fed memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga dan menguatkan dolar AS, akan dapat menekan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $3.022-$3.055. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $2.973-$2.957.



