Ditemukan 15 Aplikasi Berbahaya Yang Dapat membobol Data Pribadi dan Keuangan Korban.

293
Ditemukan 15 Aplikasi Berbahaya Yang Dapat membobol Data Pribadi dan Keuangan Korban.

 

(Vibiznews – Technology) – Terdapat 15 aplikasi ditemukan berbahaya dan bisa mencuri data pribadi hingga keuangan milik korbannya. Semua aplikasi tersebut ternyata berada di toko aplikasi Google Play Store dan telah didownload jutaan orang.

Laporan dari MacAfee menyebutkan aplikasi tersebut diinstall sebanyak 8 juta kali. Salah satunya banyak berasal dari aplikasi pinjaman online (pinjol) palsu yang disebut sebagai Spy Loan.

Ternyata dari 15 aplikasi dilaporkan tiga aplikasi tersedia di Indonesia. Semua aplikasi total telah dipasang sebanyak 2 juta pengguna.

Menurut McAfee, seluruh aplikasi berbahaya itu menggunakan nama, logo dan desain seperti aplikasi keuangan resmi. Bahayanya, para penipu juga mempromosikan iklan palsu di media sosial.

Aplikasi Spy Loan akan membuat para pelaku kejahatan bisa dengan mudah mengakses dan mencuri data pribadi. Sasaran lainnya adalah menguras rekening milik korbannya.

Aplikasi pinjol palsu akan mempromosikan bunga rendah dan syarat mudah untuk menarik calon korbannya. Saat mereka mengunduh aplikasi akan diminta mengisi data personal dan keuangan.

Dengan data pribadi itu akan menjadi alat penjahat siber meneror korban. Mereka meminta bayaran uang pinjaman dengan bunga super tinggi yang pada akhirnya membuat korban tidak bisa membayar.

Penipuan ini menyasar korban dari tiga wilayah, yakni Amerika Selatan, Asia Selatan dan Afrika.
Berikut daftar 15 aplikasi berbahaya yang ditemukan, dikutip dari Toms Guide, Selasa (8/4/2025):
• Préstamo Seguro-Rápido, Seguro (1 juta download)
• Préstamo Rápido-Credit Easy (1 juta download)
• Get Baht Easily – Quick Loan (1 juta download)
• RupiahKilat-Dana cair (1 juta download)
• Borrow Happil – Loan (1 juta download)
• Happy Money (1 juta download)
• KreditKu – Uang Online (500.000 download)
• Dana Kilat – Pinjaman Kecil (500.000 download)
• Cash Loan-Vay tiền (500.000 download)
• RapidFinance (100.000 download)
• PrêtPourVous (100.000 download)
• Huayna Money – Préstamo Rápido (100.000 download)
• IPréstamos: Rápido Crédito (100.000 download)
• ConseguirSol-Dinero Rápido (100.000 download)
• ÉcoPrêt Prêt En Ligne (100.000 download)

Bagaimana untuk mengantisipasinya,?
Analis Vibiz Research Center memberikan beberapa tips diantaranya:

1. Download Aplikasi Mobile-Banking dari sumber resmi seperti Google Play Store, Apple Store, atau toko aplikasi lainnya yang terpercaya. Menginstal aplikasi lewat APK dari sumber pihak ketiga sangat tidak disarankan, apalagi untuk mobile banking. Selain itu, berhati-hati juga dengan aplikasi yang menyerupai nama dan logonya.

2. Pasang kunci keamanan di HP. Jangan biarkan HP Anda bisa dibuka hanya dengan slide. Demi memastikan data di dalamnya aman, termasuk aplikasi mobile banking, terapkan kunci yang kuat. Biasanya Anda punya pilihan untuk memasang keamanan dengan PIN, kata sandi, pola, sidik jari, atau pengenalan wajah.

3. Utamakan Jaringan Data Seluler. Biasanya Anda punya pilihan untuk memasang keamanan dengan PIN, kata sandi, pola, sidik jari, atau pengenalan wajah. Sebisa mungkin jangan log in sembarangan ke jaringan WiFi tempat umum untuk aktivitas perbankan online.

Memasang aplikasi VPN premium dapat membantu melindungi data Anda saat berada di jaringan publik.

4. Autentikasi Berlapis di M-Banking. Untuk itu, selalu aktifkan 2 FA (Factor Authentication)
atau multi-factor authentication (MFA) sehingga akun Anda setidaknya jadi lebih aman.

5. Jangan menginstal APK sembarangan. Akhir tahun 2022 hingga awal 2023, muncul modus baru peretasan HP khususnya Android melalui APK ilegal.
Pelaku memaksa korban secara halus untuk memasang sebuah aplikasi melalui pesan WhatsApp.

Narasi yang viral yaitu kurir mau mengirim paket untuk korban. Kedua, korban mendapat undangan pernikahan.
Di pesan tersebut tercantum APK yang katanya wajib diinstal. Seketika APK terpasang, HP akan terhubung ke perangkat pelaku.Semua data termasuk mobile banking Anda bisa diketahui.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting