(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia melompat dari kisaran terendah 6 bulan di bursa berjangka Malaysia pada perdagangan hari Kamis (10/4/2025) oleh penundaan tarif timbal balik Trump yang agresif.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juni 2025 melonjak 1,25% menjadi sekitar MYR4.200 per ton.
Penguatan harga CPO terjadi merespon pengumuman Presiden AS Trump tentang penghentian sementara tarif selama 90 hari untuk semua negara kecuali Tiongkok.
Pengumuman tersebut meredakan kekhawatiran atas perang dagang global dan mendukung harga komoditas, termasuk minyak sawit.
Sentimen juga terangkat oleh laporan Dewan Minyak Sawit Malaysia menunjukkan ekspor naik 0,91% per bulan pada bulan Maret menjadi 1,01 juta ton.
Namun, harga CPO sudah turun lebih dari 2,5% sejauh minggu ini, menuju kerugian mingguan kedua berturut-turut, tertekan oleh taruhan produksi yang lebih tinggi karena aktivitas perkebunan meningkat pasca-liburan.
Di India, pembeli utama, impor minyak sawit Maret tetap di bawah level biasanya meskipun naik sebesar 13,2%.
Selain itu regulator industri melaporkan bahwa persediaan pada akhir Maret meningkat 3,52% dari Februari menjadi 1,56 juta metrik ton, sementara produksi melonjak 16,76% menjadi 1,39 juta ton.



