(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia WTI di pasar komoditas AS yang berakhir Jumat dinihari (11/4/2025) anjlok kembali ke posisi terendah dalam 4 tahun.
Harga minyak WTI dan Brent kembali tertekan karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok memicu kembali kekhawatiran permintaan.
Presiden Trump menaikkan tarif atas Tiongkok menjadi 145%, hanya sehari setelah kenaikan 104% mulai berlaku.
Sebelumnya Tiongkok menaikkan tarif atas barang-barang AS menjadi 84% dan diperkirakan akan meluncurkan langkah-langkah stimulus untuk mendukung sektor-sektor seperti perumahan dan konsumsi.
Sementara itu, OPEC+ setuju untuk mempercepat peningkatan produksi, meningkatkan kekhawatiran akan kelebihan pasokan.
Menambah ketidakpastian pasar, jaringan pipa Keystone dari Kanada tetap ditutup setelah terjadi tumpahan di North Dakota, tanpa ada jadwal dimulainya kembali yang dikonfirmasi.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Mei anjlok 3,3% pada menjadi $60,25 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent anjlok 3,28% menjadi $63,33 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak berikutnya diperkirakan terkoreksi, minyak WTI akan bergerak bertemu kisaran support di $57.60 – $52.80 dan kisaran resisten di $64.80 – $69.10.



