(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia anjlok dari posisi tertinggi dalam sepekan di bursa berjangka Malaysia pada perdagangan hari Senin (14/4/2025) setelah menguat 2 hari berturut.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juni 2025 anjlok 1,71% menjadi sekitar MYR4.140 per ton.
Anjloknya harga minyak sawit awal pekan karena kekhawatiran dampak jangka panjang dari penangguhan tarif AS selama 90 hari.
Kehati-hatian juga berlaku menjelang rilis PDB Q1 2025 Tiongkok akhir minggu ini, di tengah ekspektasi pasar akan perlambatan yang didorong oleh tekanan di berbagai bidang, termasuk tantangan terkait perdagangan.
Di sisi pasokan, produksi diperkirakan akan meningkat lebih lanjut karena aktivitas perkebunan kembali normal setelah liburan baru-baru ini.
Namun, kerugian diredam oleh estimasi ekspor dari surveyor kargo, yang menunjukkan pengiriman minyak sawit Malaysia meningkat tajam—antara 29,3% dan 52,8% bulan ke bulan dalam sepuluh hari pertama bulan April.
Di negara konsumen utama India, impor minyak sawit pada bulan Maret meningkat sekitar 14% dari bulan sebelumnya menjadi 424.599 ton, dengan ekspektasi pertumbuhan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang karena stok telah menipis, menurut Asosiasi Ekstraktor Pelarut India (SEA).