(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat pagi ini, Selasa (15/4/2025). Mengutip data RTI pukul 09.05 WIB, IHSG naik 1,22% atau 77,82 poin ke level 6.446,34.
Berdasarkan pengamatan sbanyak 277 saham menguat, 114 saham melemah, dan 183 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat mencapai 1,3 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp 1,03 triliun.
Nilai transaksi mencapai Rp 242 miliar yang melibatkan 192juta saham dalam 16.917 kali transaksi.
Secara sektoral, sembilan indeks sektor mencatatkan kenaikan dan menopang pergerakan IHSG.Sektor energi memimpin dengan kenaikan 1,92%, disusul sektor bahan baku (IDX-Basic) 1,71%, dan infrastruktur (IDX-Infra) 1,06%.
Tiga emiten yang paling besar mengalami kenaikan indeks sahamnya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak 5,46% ke Rp 1.930. Selanjutnya, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 3,70% ke Rp 4.480 dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 3,25% ke Rp 2.540.
Menurut Analis Vibiz Research Center, dalam tren jangka panjang, IHSG masih berada dalam tren bearish. Namun, penguatan signifikan sebesar 1,7% dalam sesi sebelumnya membuka peluang pengujian resistance penting di level 6.421.
Jika level ini mampu ditembus, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke level 6.511. Pasar saham pagi ini masih dipengaruhi sentimen positif dari pasar saham regional.
Sentimen utama perdagangan hari ini masih datang dari ekonomi global yakni terkait aksi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia. Amerika Serikat dan China. Terbaru, presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menunda kenaikan tarif barang elektronik yang membuat mayoritas bursa Asia dibuka menguat pagi ini.
Sejumlah negara di kawasan ini juga sedang mempersiapkan negosiasi perdagangan dengan AS minggu ini. Trump terlibat dalam negosiasi dengan beberapa negara termasuk Vietnam, India, Korea Selatan, dan Jepang.
Namun, penundaan tarif tersebut bersifat sementara dan fleksibel. Trump diperkirakan akan mengumumkan tarif baru untuk semikonduktor yang akan berlaku minggu depan.
Sementara itu dari dalam negeri, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2025 tercatat meningkat US$ 2,6 miliar. Angka ini menjadi US$ 157,1 miliar dari sebelumnya US$ 154,5 miliar.
Naiknya cadev ini menjadi kabar gembira karena BI memiliki pasokan lebih banyak dalam upayanya menstabilkan nilai tukar rupiah.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



