(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia awal pekan kembali merosot untuk hari ketujuh pada perdagangan hari Senin (21/4/2025) di bursa berjangka Malaysia.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juni 2025 anjlok 1,05% menjadi sekitar MYR3.970 atau $900,74 per ton, harga terendah sejak 17 September 2024.
Penurunan ini berasal dari kekhawatiran yang terus-menerus atas peningkatan produksi karena aktivitas perkebunan kembali berlanjut pasca-liburan.
Para pedagang juga berhati-hati, mengantisipasi tekanan pasar yang meningkat setelah jeda tarif AS selama 90 hari berakhir.
Anjloknya harga minyak mentah dunia juga menekan pasar minyak sawit yang turun lebih dari 1,5%, tertekan oleh kemajuan dalam perundingan nuklir antara AS dan Iran.
Namun penurunan harga dibatasi oleh data dari Intertek Testing Services, yang menunjukkan kenaikan 11,9% dalam ekspor minyak sawit Malaysia selama 1–20 April dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Demikian dengan importir terbesar didunia yaitu India dilaporkan impor bulan Maret melonjak hampir 14%, dengan peningkatan lebih lanjut yang diharapkan karena penurunan persediaan dan permintaan perayaan yang akan datang.
Selain itu, meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dapat menyebabkan Tiongkok mengurangi impor kedelai AS, yang berpotensi meningkatkan permintaan minyak sawit sebagai penggantinya.



