(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia di bursa berjangka Malaysia rebound dari harga terendah dalam 7 bulan pada perdagangan hari Senin (21/4/2025) setelah merosot 6 hari berturut.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juni 2025 melonjak 0,91% menjadi sekitar MYR3.998.
Kenaikan harga ini didukung oleh aktivitas bargain hunting investor serta dan estimasi ekspor yang kuat.
Surveyor kargo mencatat bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia selama 20 hari pertama bulan April naik antara 11,9% dan 18,5% dari periode yang sama di bulan Maret.
Sementara itu, ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang terus-menerus dapat mendorong Beijing untuk mengurangi impor kedelai AS, yang berpotensi meningkatkan permintaan minyak sawit sebagai alternatif.
Di produsen utama Indonesia, ekspor minyak sawit mentah dan olahan turun hampir 2% bulan ke bulan di bulan Maret karena peningkatan konsumsi domestik selama bulan puasa, meskipun total pengiriman masih mencapai level tertinggi dalam empat tahun.
Di India, data industri menunjukkan konsumsi minyak nabati tahunan sebesar 25–26 juta ton, dengan hanya 11 juta yang diproduksi secara lokal.
Namun, kenaikan selanjutnya dibatasi oleh kekhawatiran atas meningkatnya hasil perkebunan pasca-liburan dan ketidakpastian seputar tarif AS.



