(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia anjlok dari tertinggi 2 pekan lebih pada akhir perdagangan sesi Amerika hari Selasa dinihari (22/4/2025) karena meredanya ketegangan antara AS dan Iran.
Meredanya ketegangan tersebut meningkatkan kemungkinan lebih banyak minyak mentah Iran kembali ke pasar global.
Pembicaraan antara kedua belah pihak membuat kemajuan yang sangat baik, dengan rencana untuk menyusun kerangka kerja untuk kesepakatan nuklir potensial.
Ini menyusul sanksi baru AS terhadap kilang minyak China yang dituduh memproses minyak Iran.
Pelemahan harga juga di picu oleh sentimen berkurangnya permintaan terus berlanjut di tengah kekhawatiran bahwa tarif AS dapat melemahkan pertumbuhan global.
Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan peluang hampir 50% dari resesi AS dalam waktu satu tahun.
Selain itu juga OPEC+ akan meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada bulan Mei, meskipun sebagian dari peningkatan itu dapat diimbangi oleh pemotongan dari negara-negara yang telah melampaui kuota mereka.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Mei anjlok 2,5% pada menjadi $63,08 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent anjlok 1,71% menjadi $66,80 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak pekan depan diperkirakan akan bertemu kisaran support di $60.20 – $55.80 dan kisaran resisten di $64.70 – $69.10.



