(Vibiznews – Commodity) – Lonjakan harga minyak sawit atau CPO acuan dunia berlanjut oleh aksi bargain hunting di bursa berjangka Malaysia pada perdagangan hari Rabu (23/4/2025).
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juni 2025 melonjak 1,67% menjadi sekitar MYR4.078.
Harga CPO sempat turun di awal sesi sebelum kemudian melonjak setelah Dewan Minyak Sawit Malaysia mengatakan permintaan dari pembeli utama India dan China diperkirakan akan meningkat, dengan harga minyak sawit sekarang lebih kompetitif daripada minyak pesaing.
Dari sisi ekspor, surveyor kargo melaporkan bahwa pengiriman Malaysia selama 20 hari pertama bulan April naik antara 11,9% dan 18,5% dari periode yang sama di bulan Maret.
Sementara itu, China mungkin mengurangi impor kedelai AS di tengah risiko perdagangan yang sedang berlangsung, yang berpotensi meningkatkan permintaan minyak sawit.
Berita terbaru terkait perang dagang, Presiden Trump menegaskan kembali bahwa ia menginginkan kesepakatan dengan China di mana tarif tidak akan mendekati 145%.
Lihat: Trump Akan Turunkan Tarif Tiongkok, Sinyal Perang Dagang Berakhir
Di produsen utama Indonesia, ekspor minyak sawit turun hampir 2% pada bulan Maret karena penggunaan domestik yang lebih tinggi selama Ramadan, meskipun volumenya tetap tinggi secara historis.



