(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia melonjak tinggi dekati kisaran tertinggi 2 pekan lebih pada akhir perdagangan sesi Amerika hari Rabu dinihari (23/4/2025) karena sanksi Iran terbaru.
Rebound harga minyak mentah terjadi setelah Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi yang menargetkan warga negara Iran dan raja gas minyak cair Seyed Asadoollah Emamjomeh dan jaringan perusahaannya.
Departemen Keuangan mengatakan Emamjomeh dan jaringannya secara kolektif bertanggung jawab atas pengiriman LPG dan minyak mentah Iran senilai ratusan juta dolar ke pasar luar negeri.
Menurut Menteri Keuangan Scott Bessent, Emamjomeh dan jaringannya berusaha mengekspor ribuan pengiriman LPG termasuk dari Amerika Serikat untuk menghindari sanksi AS dan menghasilkan pendapatan bagi Iran.
Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang berupaya memberi rezim Iran dana yang dibutuhkannya untuk melanjutkan kegiatan destabilisasinya di kawasan dan di seluruh dunia.
Kenaikan harga juga dipicu oleh harapan deeskalasi perang dagang oleh pernyataan Menteri Keuangan AS yang harapkan sengketa perdagangan antara AS dan China akan mereda.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Mei melonjak 2,02% pada menjadi $64,31 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent menguat 1,78% menjadi $68,08 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $62.20 – $59.80 dan kisaran resisten di $66.70 – $70.10.


